Wednesday, 8 July 2020

Tentang pilihan 2.




Kahi sudah selesai dari masa putih abu - abunya. Dia sudah tidak lagi berurusan dengan kegiatan bangun pagi, sekolah, pulang dan berakhir dengan mencuci seragam sekolah minggu pagi. 
Aroma kebebasan mulai terasa. Hanya sayangnya, kebebasan ini tidak indah. Karena harus menunggu 1 tahun lagi baru bisa kuliah. 12 bulan, waktu yang cukup lama. Apa lagi jika menunggu. Sehari rasanya sebulan. Kahi mau pulang kampung, tapi di kampung mau buat apa? Bingung juga. 

"Kahi, pulang saja dulu di kampung, biar bantu - bantu mama sedikit urus nasi babi". Begitu isi sms yang masuk. Keesokan harinya, Kahi pulang kampung. 

Di kampung, aktifitas Kahi sehari - hari adalah membantu ibunya mengurus rumah dan lain - lain. Suatu sore, saat sedang minum kopi, Kahi memberanikan diri untuk mengajak ibunya berdiskusi tentang rencananya. 

"Mama, saya mau coba kursus komputer dulu kalau mama ada uang. Biar abis itu, saya coba cari kerja dulu di kota. Cari pengalaman dulu sedikit mama. Sambil tunggu kuliah. Ia mama?" Ucap Kahi.
" Mahal ko Kahi kalau kursus? Jangan sampe kita tidak ada uang. Tapi, coba saja cek dulu. Sambil saya kumpul uang sedikit - sedikit." Ibunya menjawab.

Kahi senang bercampur bingung.
"Ia mama. Saya coba cek dulu besok di kawan dorang". Balas Kahi.

Beberapa minggu kemudian, Kahi akhirnya kursus. Kahi kursus selama 3 bulan. Maklum, saat SMA pelajaran komputer hanya sekali dalam seminggu. Itu pun hanya dapat kesempatan selama 1 jam di lab komputer. 


Selesai kursus, akhirnya Kahi mencari pekerjaan.
Menanyakan info lowongan pekerjaan di beberapa tempat, akhirnya Kahi mendapat kesempatan bekerja. Judul pekerjaannya adalah 'pegawai' toko bagian komputer kombinasi bagian gudang, admin, 'tukang' tally barang masuk dan keluar dan merangkap masak ikan cuka ala Sabu permintaan Aci kalau tiba - tiba ngidam dan sisa tugas tambahan apa yang dikerjakan setiap hari. 😀

Belajar dan bekerja adalah 1. Hanya kadang kita sering membedakannya. 3 bulan berlalu, dan ilmu dari kursus komputer rupanya sangat bermanfaat. Mulai dari insiden melebarkan kolom yang berisi nomor urut dengan tanda # sampai dengan belajar akses internet dan belajar mengirimkan email. Bekerja dari jam 7.30 pagi sampai jam 5 sore. Kadang - kadang sampai waktu yang tidak ditentukan. Dengan upah yang tidak terlalu besar, saat sudah bisa cari uang sendiri adalah pencapaian. Meski tidak seberapa. 
Saat sedang bekerja, Kahi mendapat kabar bahwa ibunya harus dioperasi. Kalau saat itu kata "galau" sudah hits seperti sekarang, maka kata itulah yang menggambarkan perasaan Kahi saat itu. Ayahnya sudah tiada, ibunya sakit. 
Tapi, keluarga selalu ada. Dukungan dari keluarga sangat kuat, itu mampu menghalau kegalauannya. Semuanya berjalan dengan lancar dan baik. 

Sudah hampir setahun Kahi menikmati kebebasannya dengan aturan yang lain.
"Kahi, cek - cek sudah pendaftaran kuliah. Daftar sudah kalau su buka". Isi SMS masuk malam itu. 

"Iya mama. Nanti saya cek". Sms balasan Kahi untuk ibunya.

Pesan itu berarti bahwa Kahi harus sudah segera ijin untuk berhenti bekerja untuk lanjut kuliah. Tapi, Kahi seperti tidak rela kehilangan pekerjaan. Kahi mencoba negosiasi dengan majikannya.
"Ci, saya mau kuliah. Kalau saya tetap kerja trus ambil kuliah malam bisa tidak? Tapi saya harus pulang lebih cepat sudah dari biasanya" Kahi mulai berdiskusi. 

"Kahi, saya sudah coba omong dengan Ongko yang lalu. Karena saya sudah dengar yang Kahi ceritera yang lalu dan Ongko tidak mau". Jawab majikannya.
"Ia Ci. Tidak apa - apa. Mulai bulan depan saya berhenti sudah kerja". Kata Kahi pada majikannya.

"Ya Kahi. Saya harus cari orang baru lagi, ajar lagi sama dia ni. Pusing su saya". Balas Aci pada Kahi.

Kahi kembali ke rumah dengan penuh kesedihan karena harus berpisah dengan majikannya dan gugup karena harus bersiap untuk pilihan lain dalam hidupnya. 

Kita memang akan selalu jadi bagian dari hidup orang lain. Entah berapa lama waktu yang kita habiskan bersama, itu selalu berarti.

Pilihan itu ibarat memetik bunga. Kita akan memilih bunga yang paling bagus, dengan konsekuensinya.

3 comments:

  1. Sangat tersentuh dengan cerita dan perjuangannya Kahi. Terimakasih sudah tulis cerita tentang Kahi, kaka O :)

    ReplyDelete
  2. Sama - sama. Terimakasih sudah membaca kaka Ze. 😘

    ReplyDelete
  3. Sa jadi penasaran, ingin bertemu dengan Kahi. Rasanya seperti kami pernah sama-sama ke Salvation Army :D

    ReplyDelete

2020

  Hampir tiba di ujung tahun yang dengan lelah dilewati Tahun yang cantik dan penuh refleksi Tahun yang penuh dengan penundaan dan kembal...